Jumat, 09 Oktober 2009

Nasionalisme Indonesia

Nasionalisme dan Patriotisme Indonesia

By: Ahmad Priyo


Nasionalisme dan Patriotisme sangat penting ditanamkan kepada warga Negara Indonesia, karena berkat semangat nasionalisme dan patritisme para pahlawan, bangsa Indonesia terbebas dari belenggu penjajahan bangsa asing dan memerdekakan diri.

Dalam kamus bahasa Indonesia ditegaskan bahwa arti dari nasionalisme itu adalah rasa cinta warga Negara terhadap negaranya, sedangkan patriotisme adalah rasa rela berkorban jiwa, raga dan harta demi bangsa dan Negara.

Pada zaman penjajahan dulu, bentuk nasionalisme dan patriotisme bangsa adalah dengan perjuangan bersenjata dan pembentukan organisasi pergerakan nasional yang memperjuangkan kepentingan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Gerakan nasional mulai pada permulaan abad ke-20, karena banyak pemimpin nasional yang sadar bahwa kemerdekaan tak harus diraih dengan senjata tapi juga bias dengan pendidikan dan organisasi. Organisasi pertama yang berjangkauan nasional adalah Boedi Oetomo yang didirikan oleh Dr Wahidin Soediro Hoesodo. Setelah terbentuknya BO banyak sekali tokoh nasional yang mendirikan organisasi pergerakan nasional baik dalam bidang pendidikan, politik, social maupun campuran dari ketiganya, contoh organisasi pergerakan nasional sebagai berikut:
Nama Organisasi Tokoh Bidang
Boedi Oetomo Dr Wahidin Sosial
Indische Partij Douwes Decker, Tjipto Mangunkusumo, Suwardi Suryaningrat Politik
Muhammadiyah K.H Ahmad Dahlan Agama, Pendidikan
Partai Nasional Indonesia Ir Soekarno Politik

Dari table diatas adalah beberapa contoh organisasi nasional, walaupun pemerintah Hindia-Belanda sempat melarang keberadaan Organisasi seperti Indische Partij dan PNI yang tergolong terlalu keras tetapi beberapa tokoh pendiri tetap meneruskan gerakan secara sembunyi-sembunyi atau mendirikan organisasi baru dengan visi&dan misi yang sama, Indonesia Merdeka. Begitu juga dengan pejuang bersenjata seperti Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, Sultan Hassanudin, Tjut Nyak Dien, Teuku Umar dan banyak lagi, walau mereka berbeda daerah perlawanan tapi mereka punya visi dan misi yang sama yaitu membebaskan rakyat dari kejamnya bangsa penjajah.


Di zaman pasca kemerdekaan ini bentuk nasionalisme warga Negara Indonesia bukan dalam bentuk perjuangan bersenjata lagi, melainkan harus belajar dengan tekun bagi pelajar agar ilmunya dapat digunakan untuk mengembangkan teknologi agar Negara ini dapat maju dan modern tanpa harus membutuhkan banyak bantuan dari luar negri. Selain itu dengan pendidikan kita dapat terbebas dari belenggu kemiskinan yang selama ini menjerat Negara ini, dengan pendidikan pula Negara Indonesia kita tercinta dapat disegani bangsa lain. Bentuk nasionalisme pelajar di era reformasi adalah dengan tidak kebanyakan berdemo yang berakibat ricuh karena jika kerusuhan terus terjadi maka bias membuat wisman dan investor asing lari dari Indonesia padahal mereka adalah penyumbang sebagian besar devisa bagi bangsa ini. Jika ingin bangsa ini maju maka jaga bersama stabilitas keamanan Negara Indonesia tercinta ini dan manfaatkan kesempatan belajar karena ilmu pangetahuan sangat dibutuhkan oleh Indonesia untuk menghadapi era globalisasi ini.

Untuk menggapai keberhasilan dalam segala bidang, Negara ini tidak hanya butuh keseriusan pelajar tapi juga kegigihan dan kejujuran dari para pejabat dan pegawai pemerintah yang menjalankan roda ekonomi, sosial dan politik di Negara ini. Sebagai pejabat yang baik dan punya jiwa nasionalisme terhadap Negara ini para anggota legislative harus benar benar mengemban amanat dari rakyat kecil yang memilih mereka dalam pemilihan umum (PEMILU) karena tanpa pemilih mereka tak akan terpilih dan tanpa anggota dewan rakyat biasa seperti kita ini akan susah untuk menyalurkan aspirasi kita pada presiden atau kepada para mentri. Sebagai pejabat dan pegawai pemerintah dan swasta yang baik mereka harus bekerja mengeban aspirasi dan amanat rakyat baru kemudian setelah semua amanat rakyat terselesaikan mereka boleh meminta apa yang jadi hak mereka seperti gaji, rumah dinas, da fasilitas kerja yang memadai.

Setelah golongan pelajar, pejabat dan pegawai ada satu kunci bagi Negara untuk maju di dalam bidang industri, mereka adalah kaum pekerja atau buruh. Golongan ini terkadang sering dillupakandan dianggap sebelah mata karena status social mereka yang rendah, tapi sebenarnya golongan ini adalah golongan yang berjasa untuk memajukan industri karena walau ada yang memimpin industri tapi merekalah yang menggerakkan roda roda mesin industri. Jadi kalau diruntut golongan buruh adalah golongan yang punya nasionalisme yang besar tetai mereka hanya dapat hak yang tidak seimbang dengan apa yang mereka kerjakan.

Jadi intisari dari tulisan diatas adalah dengan nasionalisme dari setiap golongan dan pembagian yang seimbang antara hak dan kewajiban akan membuat bangsa ini maju di segala bidang karena Negara Indonesia ini memiliki SDA yang sangat kaya dan berkualitas namun SDM yang kurang berkualitas sekalipun jumlahnya sangat besar, dan cara unuk meningkatkannya adlah dengan cara pendidikan dan kewajiban bagi pejabat pemerintah untuk menyediakan fasiitas belajar yang memadahi agar minat belajar bertambah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar